Semua Kategori

Dapatkan Penawaran Gratis

Perwakilan kami akan segera menghubungi Anda.
Surel
Ponsel/WhatsApp
Nama
Nama Perusahaan
Pesan
0/1000

Berita

Beranda >  Berita

Pilihan Ketebalan untuk Film Kemasan Fleksibel

Sep 12, 2025

Mengapa Ketebalan Penting untuk Film Kemasan Fleksibel

Ketika berbicara mengenai film kemasan fleksibel, ketebalan bukanlah angka yang sembarangan—ketebalan tersebut secara langsung mempengaruhi kinerja film untuk berbagai produk. Coba pikirkan: film yang terlalu tipis mungkin mudah robek saat menampung camilan berat, sedangkan yang terlalu tebal bisa menyulitkan proses penyegelan pada kemasan bubuk kopi. Ketebalan yang tepat menciptakan keseimbangan antara perlindungan, kegunaan, dan juga biaya. Sebagai contoh, kemasan susu bubuk membutuhkan film yang cukup tebal untuk menghalangi kelembapan dan menjaga kesegaran bubuk, tetapi tidak terlalu tebal sehingga menambah volume kemasan secara berlebihan. Dan untuk produk seperti pouch dengan spout yang digunakan untuk minuman, ketebalan film memainkan peran tambahan—jika terlalu tipis, pouch berisiko bocor saat diperas, sementara jika terlalu tebal bisa membuat minuman sulit dikeluarkan dengan lancar. Memilih ketebalan yang tepat adalah langkah pertama untuk memastikan kemasan menjalankan fungsinya dengan baik.

Rentang Ketebalan Umum untuk Berbagai Penggunaan

Film kemasan fleksibel tersedia dalam berbagai ketebalan, dan masing-masing kisaran dirancang untuk produk tertentu. Mari kita bahas lebih rinci. Untuk barang ringan seperti kantong camilan—misalnya keripik atau buah-buahan kering—ketebalannya biasanya berkisar antara 20 hingga 40 mikron. Ketebalan ini cukup tipis untuk menjaga kemasan tetap ringan dan mudah dibuka, tetapi cukup kuat untuk mencegah robekan akibat penanganan. Untuk produk yang membutuhkan perlindungan lebih, seperti bubuk kopi atau sereal, ketebalannya meningkat menjadi 40 hingga 60 mikron. Tambahan ketebalan ini membantu menjaga aroma tetap terjaga dan menghalangi udara, sehingga makanan tidak cepat basi. Selanjutnya untuk produk yang lebih berat atau lebih sensitif, seperti saus atau cairan dalam pouch dengan spout. Produk semacam ini sering menggunakan film dengan ketebalan 60 hingga 100 mikron. Ketebalan tambahan ini membuat film lebih tahan terhadap tusukan dan kebocoran, yang sangat penting saat menangani cairan yang mungkin meresap melalui bahan yang lebih tipis. Setiap kisaran ketebalan dirancang untuk memenuhi kebutuhan utama masing-masing produk.

Cara Memilih Ketebalan yang Tepat

Memilih ketebalan yang tepat untuk film kemasan fleksibel tidak harus rumit—asalkan Anda fokus pada beberapa hal penting mengenai produk Anda. Pertama, pertimbangkan berat produk. Barang yang lebih berat, seperti kantong besar berisi kacang, membutuhkan film yang lebih tebal agar tidak rusak karena beban. Selanjutnya, pikirkan sifat-sifat produk: apakah basah atau kering? Apakah perlu dilindungi dari cahaya atau kelembapan? Sereal kering biasanya bisa menggunakan film dengan ketebalan sedang, tetapi saus basah dalam kemasan pouch dengan spout membutuhkan film yang lebih tebal agar mampu menahan cairan dan mencegah kebocoran. Kemudahan penggunaan juga penting—jika konsumen perlu membuka kemasan dengan mudah, film yang sangat tebal bisa jadi justru menyulitkan. Jangan lupa juga mempertimbangkan penyimpanan dan pengangkutan. Jika kemasan akan ditumpuk di palet dalam gudang, film yang lebih tebal lebih mampu menahan tekanan. Semua ini berkaitan dengan menyesuaikan ketebalan film sesuai dengan kondisi yang akan dialami produk, mulai dari pengisian di pabrik hingga dibuka oleh konsumen.

Menyeimbangkan Ketebalan dengan Fitur Lain

Ketebalan tidak bekerja sendirian—Anda harus menggabungkannya dengan fitur lain pada film kemasan fleksibel untuk mendapatkan hasil terbaik. Misalnya, sebuah film mungkin memiliki ketebalan yang sempurna untuk kemasan camilan, tetapi jika tidak memiliki ketahanan terhadap kelembapan yang baik, camilan tetap akan menjadi tengik. Atau ambil contoh kemasan pouch dengan spout: meskipun filimnya cukup tebal untuk mencegah kebocoran, film tersebut juga harus cukup fleksibel agar konsumen dapat memeras minuman keluar tanpa kesulitan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pencetakan. Film yang lebih tebal mampu menangani cetakan khusus yang lebih detail tanpa tinta menembus, yang sangat bagus untuk branding. Namun, Anda tidak ingin berlebihan—menambahkan terlalu banyak fitur tambahan pada film yang tebal dapat membuat kemasan lebih mahal. Tujuannya adalah menemukan keseimbangan: ketebalan yang sesuai, ditambah fitur tambahan yang tepat (seperti ketahanan kelembapan atau fleksibilitas) agar kemasan menjadi fungsional sekaligus menarik.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memilih Ketebalan

Saat memilih ketebalan film kemasan fleksibel, ada beberapa kesalahan umum yang sering terlewat—tetapi kesalahan-kesalahan ini bisa menyebabkan masalah besar nantinya. Salah satu kesalahan besar adalah memilih film yang terlalu tipis hanya untuk menghemat biaya. Memang, film yang lebih tipis mungkin harganya lebih murah di awal, tetapi jika film tersebut mudah robek atau tidak mampu melindungi produk dengan baik, hasilnya justru produk akan terbuang dan pelanggan menjadi tidak puas. Kesalahan lainnya adalah memilih film yang terlalu tebal tanpa alasan yang jelas. Menggunakan film yang sangat tebal untuk camilan ringan, misalnya, bisa membuat kemasan terasa berat dan tidak praktis, serta biayanya lebih mahal dari yang diperlukan. Lalu ada juga kesalahan lupa mempertimbangkan interaksi antara ketebalan film dengan komponen kemasan lainnya. Sebagai contoh, jika Anda menggunakan pouch dengan spout dan memilih film yang terlalu tebal, spout mungkin tidak menempel dengan baik pada film, sehingga menyebabkan kebocoran. Atau jika Anda memilih film tipis untuk produk yang membutuhkan perlindungan dari paparan cahaya, produk tersebut bisa rusak dengan cepat. Kuncinya adalah jangan hanya melihat ketebalan secara terpisah—pertimbangkan bagaimana ketebalan tersebut bekerja bersama produk, desain kemasan, dan apa yang diharapkan oleh pelanggan Anda.